I. PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Pada era
industrialisasi seperti sekarang ini, sektor wisata menjadi salah satu sektor
yang populer. Hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat modern untuk berwisata
atau refreshing setelah dituntut oleh
berbagai macam rutinitas.
Jenis wisata
yang cukup populer diantaranya yaitu rekreasi alam dan ekowisata. Rekreasi alam
adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan di alam terbuka, sedangkan ekowisata
adalah kegiatan yang dilakukan di tempat-tempat yang masih alami dengan tujuan
untuk mempelajari sumberdaya alam dan sosial budaya masyarakat setempat
(Rachmawati &
Meilani 2012).
Indonesia
memiliki potensi rekreasi alam dan ekowisata yang melimpah. Keindahan dan
kekayaan alam bumi Indonesia yang membuat banyak orang terkagum. Salah satu
lokasi rekreasi alam dan ekowisata di Indonesia adalah Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango (TNGGP).
Taman Nasional Gunung Gede pangrango sebagai tempat konservasi flora dan fauna
endemik Jawa Barat yang memiliki kekhasan tersendiri diantaranya owa jawa,
lutung hitam, rasa mala, dan puspa.
Salah satu
lokasi menarik adalah curug cibeureum. Di TNGGP ini kita dapat
menganalisis supply (penawaran) dan demand (permintaan terhadap kawasan
rekreasi tersebut. Yang dimaksud dengan supply
(penawaran) adalah sumber daya fisik, biologi, dan sosial budaya masyarakat
yang dapat ditawarkan kepada pengunjung sedangkan demand (permintaan) adalah hal-hal yang diminta oleh para
pengunjung (Rachmawati, Meilani, 2012).
Kawasan Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango dapat menjadi lokasi rekreasi alam sekaligus
ekowisata dan sebagai tempat konservasi flora dan fauna. Selain itu, analisis
data mengenai TNGGP
dapat digunakan sebagai acuan perencanaan kawasan rekreasi alam dan ekowisata
yang lebih baik lagi.
II.
Tinjauan Pustaka
Rekreasi
merupakan kegiatan yang dilakukan dalam waktu luang dengan tujuan untuk kembali
ke kreatif (re-creation). Wisata merupakan pemenuh kebutuhan. Ekowisata
merupakan wisata yang bersifat melestarikan dan mendidik.
Taman Nasional adalah
kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem
zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata dan taman rekreasi alam. Adapun fungsi taman
nasional adalah:
1. Sebagai
kawasan perlindungan sistem penyangga kehidupan.
2. Sebagai
kawasan pengawet keragaman jenis tumbuhan dan satwa.
3. Sebagai
kawasan pemanfaatan secara lestari potensi sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya.
Menurut Lembaga
Penelitian Institut Pertanian Bogor (1986) dalam Oktovan (2008), taman nasional
merupakan suatu kawasan konservasi di darat maupun di laut yang mempunyai
keaslian, kekhasan dan keanekaragaman flora, fauna, ekosistem dan atau
geomorfologi/keindahan alam/budaya/arkeologi; yang secara keseluruhan
memiliki/menyangkut kepentingan nasional atau internasional dan dikelola
berdasarkan sistem zonasi untuk tujuan pengawetan (perlindungan), penelitian
(ilmu pengetahuan), pendidikan dan rekreasi (pariwisata).
Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango mencakup tiga wilayah pemerintahan daerah yaitu Kabupaten
Bogor, Sukabumi, dan Cianjur. Pada tahun 2003, TNGGP diperluas menjadi
22.851,782 ha sesuai keputusan menteri Kehutanan No. 174/Kpts-11/2003 (Sahlan,
2011).
Fungsi dari
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah:
1. Perlindungan
terhadap sistem pendukung kehidupan/ekosistem.
2. Pengawetan
keanekaragaman jenis plasma nutfah dan tata lingkungan.
3. Pelestarian
dan pemanfaatan jenis serta tata lingkungan.
4. Wadah
kegiatan penelitian dan pendidikan.
5. Objek
wisata dan pelestarian budaya bangsa.
III.
PEMBAHASAN
3.1
KONDISI
UMUM KAWASAN
3.1.1
Kondisi
Supply Kawasan
Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu dari lima taman nasional
yang pertama kalinya diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Keadaan alamnya
yang khas dan unik, menjadikan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango sebagai
salah satu laboratorium alam yang menarik minat para peneliti sejak lama.
Wisata yang dapat kita nikmati saat berkunjung ke Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango:
a.
Mandala Wangi
Tempat membeli pernak-pernik mengenai taman nasional
TNGGP, banyak orang-orang yang beristirahat di tempat ini setelah pendakian ke
atas atau puncak gunung untuk sekedar berkumpul dengan
keluarga.
b.
Telaga Biru
Danau kecil berukuran lima hektar
(1.575 meter dpl.) terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Danau ini tampak
biru bila terkena sinar matahari, karena ditutupi oleh ganggang biru, namun
danau ini dapat berubah menjadi hijau kebiruan bila ada pergantian
musim.
c.
Air Terjun Cibeureum
Terdapat 2 buah air terjun yang
mempunyai ketinggian sekitar 50 meter yang terletak sekitar 2,8 km dari
Cibodas. Di sekitar air terjun tersebut dapat melihat sejenis lumut merah yang
endemik di Jawa Barat.
d.
Air Panas
Terletak sekitar 5,3 km atau 2 jam
perjalanan dari Cibodas.
e.
Kandang Batu dan Kandang Badak
TNGGP juga menyediakan tempat untuk
kegiatan berkemah serta pengamatan tumbuhan/satwa. Lokasi tempat ini berada
pada ketinggian 2.220 m. dpl dengan jarak 7,8 km atau 3,5 jam perjalanan dari
Cibodas.