Bubu Silinder
1. Definisi dan Klasifikasi
Bubu merupakan jenis alat tangkap ikan yang berupa perangkap. Bubu dibagi beberapa macam, seperti bubu tambun, bubu silinder, bubu gurita, bubu lipat, dan sebagainya. Bubu yang paling sering digunakan di wilayah indonesia khususnya di sulawesi selatan salah satunya adalah bubu silinder. Bubu silinder merupakan bubu yang mempunyai bentuk silinder atau tabung. Semua jenis bubu dioperasikan secara pasif termasuk dengan bubu silinder, pengoperasian secara pasif artinya alat tangkap yang menetap, yang mana ikan mendatangi alat tersebut sehingga tertangkap (DKP 2005).
2. Konstruksi Alat Penangkapan Ikan
Konstruksi bubu silinder antara lain; badan atau tubuh bubu, lubang tempat
mengeluarkan hasil tangkapan, mulut bubu. a) badan atau tubuh bubu; badan atau tubuh bubu biasanya terbuat dari anyaman bambu yang berbentuk empat persegi panjang dengan panjang 125 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 40 cm bagian ini di lengkapi dengan pemberat dari batu bata (bisa juga pemberat lain) yang berfungsi untuk menenggelamkan bubu kedasar perairan yang terletak pada keempat sudut bubu. b) lubang tempat mengeluarkan hasil tangkapan; lubang tempat mengeluarkan hasil tangkapan terletak pada sisi bagian bawah bubu.lubang ini berdiameter 35 cm,posisisnya tepat di belakang mulut bubu. Lubang ini di lengkapi dengan penutup. c) mulut bubu; mulut bubu berfungsi sebagai tempat masuknya ikan yang terletak pada bagian depan badan bubu, posisi mulut bubu menjorok kedalam badan atau tubuh bubu berbentuk selinder. Semakin kedalam diameter lubangnya semakin mengecil. pada bagian mulut bagian dalam melengkung kebawah sepanjang 15 cm. Lengkungan ini berfungsi agar ikan yang masuk akan kesulitan untuk keluar (Gambar terlampir).
3. Kelengkapan Alat Unit
3.1 Kapal
Alat tangkap bubu silinder tidak menggunakan perahu dalam pengoperasiannya.
3.2 Nelayan
Alat tangkap bubu silinder di operasikan oleh satu orang yang bertugas menyiapkan alat tangkap sampi pengangkatan setelah pengopersian alat tangkap (Martasuganda S. 2003).
3.3 Alat bantu
Alat tangkap bubu silinder menggunukan alat bantu serok yang berfungsi untuk mengambil hasil tangkapan dari bubu.
3.4 Umpan
Alat tangkap bubu silinder dalam pengoperasiannya tidak menggunakan umpan karena hanya mengandalkan ikan datang menghampiri alat tersebut dan akhirnya ikan tersebut terperangkap.
4. Metode Pengoperasian Alat
Sebelum alat penangkap dimasukan kedalam perairan maka terlebih dahulu menentukan daerah penangkapan. Penentuan daerah penangkapan tersebut didasarkan pada tempat yang diperkirakan banyak ikan demersal ,
Biasanya ditandai dengan banyaknya terumbu karang atau pengalaman dari nelayan. Bagi bubu yang tidak manggunakan umpan,setelah tiba di daerah penangkapan,maka dilakukan penurunan pelampung tanda dilanjutkan penurunan bubu beserta pemberatnya, sedangkan bubu yang menggunakan umpan (biasanya dari ikan) terlebih dahulu dimasukan umpan kedalam perairan. Setelah dianggap posisinya sudah baik maka pemasangan bubu dianggap selesai. Pada beberapa waktu kemudian (1-3 hari) pengangkatan bubu dilakukan.
5. Daerah Pengoperasian
Daerah pengoperasian bubu silinder yaitu pada perairan berkarang, bubu silinder biasanya dioperasikan di wilayah sulaweai selatan, Kepulauan Seribu, Banten, dan sebagainya (Subani dan Barus 1989).
6. Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan utama dari bubu silinder ini adalah ikan – ikan karang seperti ikan kerapu (Subani dan Barus 1989).