Senin, 31 Oktober 2011

Antara Ketakwaan dan Lingkungan


Antara Ketakwaan dan Lingkungan
Go green adalah suatu kalimat yang muncul ketika sebagian masyarakat di bumi ini sadar akan perlunya kelestarian alam, tetapi apakah kita bisa melaksanakan program tersebut tanpa didasari ketakwaan? Karena dengan ketakwaan kita bisa menjadi seorang yang kontributif terhadap lingkungan.
Berikut ini adalah fakta fakta mengenai kerusakkan lingkungan yang terjadi dewasa ini:
a)      Pemanasan global, yang diakibatkan efek rumah kaca, sehingga mengakibatkan iklim dibumi menjadi tidak menentu. Dan hal ini mulai dapat kita rasakan sekarang.
b)      Peningkatan kecil rotasi bumi, karena ketidakseimbangan yang terjadi di dalam perut bumi sehingga rotasi bumi meningkat dan pergeseran lempeng bumi pun semakin cepat
c)      Terjadinya perubahan pola peruntukan tanah, pembangunan perumahan mulai merabah ke pedesaan dan menggantikan lahan pertanian, sehingga dapat merusak keseimbangan alam.
d)     Sebesar ¾ pembuangan gas yang mencemari udara dihasilkan oleh mobil, sejak saat ini hingga 2030 penyebaran mobil di dunia dapat mencapai 1 milyar bahkan lebih,.
Seiring semakin maraknya kerusakkan yang terjadi di bumi ini, bersamaan dengan itu pula berbagai macam kebijakkan diluncurkan. Tapi kenapa perealisasiannya tidak dapat kita rasakan???
Hal ini dikarenakan tingkat ketakwaan pada diri masyarakat maupun pejabat yang membuat kebijakan masih rendah, orang yang bertakwa pasti akan memegang amanah dengan baik, sehingga kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah akan dilaksanakan dengan baik.
Selain itu manusia yang religius dan bertakwa selalu merasa antara dirinya dan alam memiliki keterkaitan dan akan menganggap alam sebagai sahabatnya, sehingga dia akan aktif dalam menjaga lingkungan.
Tuhan menyebut alam lingkungan sebagai nikmat besar yang diberikan-Nya untuk manusia agar dapat dimanfaatkan dalam kehidupannya secara benar., Allah berfirman (dalam QS. Jaatsiyah: 13), “Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi, semuanya berasal dari-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” Dengan demikian, manusia sebagai khalifah Tuhan di muka bumi memiliki kemampuan dan kesempatan untuk memanfaatkan alam semesta bagi kehidupannya, baik di bumi, maupun di langit, tetapi selain diberi wewenang manusia juga memiliki kewajiban untuk menjaga dan cepat tanggap (responsif) terhadap lingkungan, Allah SWT berfirman (QS.. Ar-Ruum: 41),, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut yang disebabkan oleh perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki supaya mereka merasakan sebagian dari perilaku mereka itu supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).”      
Apabila semua pemeluk agama bertakwa kepada Tuhannya masing-masing, dan menjalankan apa yang diperintahkanNya, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kelestarian alam, maka keseimbangan alam pun akan senantiasa terjaga, dan itulah hubungan yang sinkron antara ketakwaan dan lingkungan, dan dengan ketakwaanlah kita menjadi orang yang aktif responsif dan kontributif terhadap lingkungan.