Penulis : Pingkan E Dundu | Kamis, 8 November 2012 | 21:02 WIB
Photo: KOMPAS.com/KURNIA SARI AZIZA
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menyambangi Kantor Gubernur
Banten, Ratu Atut Chosiyah, Rabu, (7/11/2012). Rencananya mereka akan
membahas terkait permasalahan Jakarta dengan Banten seperti transportasi
perbatasan dan air baku.
TANGERANG, KOMPAS.com- Wali Kota Tangerang, Wahidin
Halim mengatakan, pertemuan antara Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo
dan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah di Pendopo Gubernur Banten,
Serang, Rabu (7/11/2012) tidak membawa dampak perubahan berarti buat
Kota Tangerang, Banten yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.
Pertemuan
yang menghasilkan kesepakatan mengkonkretkan kerja sama yang tertuang
dalam Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) Jabodetabekpunjur itu dinilai
hanya sebatas formalitas semata.
"Apa yang dibicarakan kedua
gubernur itu sangat jauh dari yang diharapkan Pemerintah Kota.
Ujung-ujungnya, Pemerintah Provinsi Banten tidak menjalankan apa yang
memang menjadi kesepakatan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta," kata
Wahidin kepada wartawan, Kamis (8/11/2012), menanggapi hasil pertemuan
gubernur Joko Widodo yang lebih akrab disapa Jokowi dan gubernur Atut,
sehari sebelumnya.
Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Atut
bersepakat segera mengonkretkan kerja sama yang tertunda beberapa tahun
terakhir ini. Kerja sama itu meliputi bidang transportasi, infrastruktur
daerah perbatasan, banjir, dan air bersih (Kompas, 8/11).
Menurut
Wahidin, pembicaraan antar dua kepala daerah yang saling berbatasan
wilayah itu hanya melanjutkan tugas Sutiyoso, Gubernur DKI Jakarta
sebelumnya. Misalnya, transportasi terintegrasi seperti bus
transjakarta Jakarta-Tangerang, terminal penghubung APTB, infrastruktur
interchange menghubungkan gerakan manusia dari satu transportasi ke
transportasi lainnya, dan titik koordinat wilayah perbatasan
Jakarta-Tangerang serta permintaan air baku.
Pertemuan
itu hanya membahas masalah di permukaan saja dan tidak memberikan
keuntungan bagi Pemerintah Kota Tangerang. "Kami tidak berharap banyak
dari kesepatakan antardua gubernur tersebut. Tidak ada untungnya bagi
Tangerang," jelas Wahidin. Pemerintah Provinsi Banten, kata dia, tidak
begitu mengetahui banyak persoalan dan seluk beluk masyarakat di
perbatasan Tangerang-Jakarta
Editor :
Tjahja Gunawan Diredja